Kaum muslimin yang semoga senantiasa dirahmati Allah Ta’ala, para sahabat Nabi merupakan generasi terbaik dari umat ini. Sebagaimana yang telah disabdakan oleh Rasulullah shallallahu
‘alaihi wa sallam: “Sebaik-baik manusia ialah pada generasiku, kemudian
generasi berikutnya, kemudian generasi berikutnya.” (HR. Bukhari dan Muslim). Allah Ta’ala telah memilih mereka untuk mendampingi dan membantu Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dalam
menegakkan agama-Nya. Orang-orang pilihan Allah ini, tentunya memiliki
kedudukan istimewa dibandingkan manusia yang lain karena Allah Ta’ala tidak mungkin keliru memilih mereka.
Pembaca yang dirahmati Allah Ta’ala,
pembahasan kita akan tertuju pada salah satu dari generasi terbaik umat
ini. Beliau adalah salah satu sahabat yang telah dijamin masuk surga.
Beliau adalah ayah dari pemimpinnya para pemuda di surga. Beliau adalah
Ali bin Abi Thalib radlhiallaahu ’anhu, orang yang pertama kali masuk Islam dari kalangan anak-anak. (Al Bidayah Wan Nihayah, 7/222)
Nasab Ali bin Abi Thalib radlhiallaahu ’anhu
Beliau adalah Ali bin Abi Thalib bin Abdul Muthalib
bin Hasyim bin Abdu Manaf bin Qushay bin Kilab bin Murrah bin Ka’ab bin
Luay bin Ghalib bin Fihr bin Malik bin an-Nadhar bin Kinanah. Rasulullah
memberinya kun-yah Abu Turab saat beliau dicari Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam dan didapatkan sedang tertidur dengan menempelkan pipinya di tanah. Ia adalah sepupu sekaligus menantu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam.
Ibunya bernama Fathimah binti Asad bin Hasyim bin
Qushay bin Kilab. Ali memiliki beberapa orang saudara laki-laki yang
lebih tua darinya, mereka adalah: Thalib, Aqil, dan Ja’far. Dan dua
orang saudara perempuan; Ummu Hani’ dan Jumanah.
Ayahnya ialah Abu Thalib yang nama aslinya adalah Abdu Manaf. Abu Thalib adalah paman kandung Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang sangat menyayangi Nabi, namun ia wafat dalam agama jahiliyah. (Al Bidayah Wan Nihayah, 7/222)
Sifat Fisiknya
Ali bin Abi Thalib adalah laki-laki berkulit sawo
matang, bola mata beliau besar dan agak kemerah-merahan. Untuk ukuran
orang Arab, beliau termasuk pendek, tidak tinggi dan berjanggut lebat.
Dada dan kedua pundaknya putih. Rambut di dada dan pundaknya cukup
lebat, berwajah tampan, memiliki gigi yang rapi, dan ringan langkahnya
(Al Bidayah Wan Nihayah, 7/222)
Istri-Istri dan Anak-Anaknya
Istri pertama yang dinikahi Ali radlhiallaahu ’anhu adalah Fatimah binti Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam yang
darinya memperoleh dua putra al-Hasan dan al-Husain. Ada yang
mengatakan putra ketiga beliau bernama Muhasin namun meninggal dunia
saat masih bayi. Beliau juga mempunyai dua orang putri yaitu Zainab
al-Kubra dan Ummu Kaltsum al-Kubra yang dinikahi oleh Umar bin Khaththab
radlhiallaahu ’anhu. Setelah Fatimah wafat,
Ali menikahi beberapa wanita, diantara istri beliau ada yang wafat
ketika beliau masih hidup, ada yang beliau ceraikan, dan ketika wafat
beliau meninggalkan empat istri. Diantara istri beliau adalah Ummul
Banin binti Hizam, Laila binti Mas’ud, Asma’ binti ‘Umais, Ummu Habib
binti Rabi’ah, Ummu Sa’id, binti Urwah bin Mas’ud, Binti Umru’ul Qais
bin Ady, Umamah binti Abil Ash, Khaulah binti Ja’far bin Qais. (Al
Bidayah Wan Nihayah, 7/331). Jumlah keseluruhan anak kandung beliau
adalah empat belas putera dan sembilan belas puteri. (At-Thabari dalam
Tarikhnya 5/155, Ibnu Sa’ad 3/20)
Keutamaan Ali bin Abi Thalib
1. Termasuk Sahabat Yang Dijamin Masuk Surga
Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Abu
Bakar di surga, Umar di surga, Utsman di surga, Ali di surga, Thalhah
di surga, az-Zubair di surga, Sa’ad (bin Abi Waqqash) di surga, Sa’id
(bin Zaid) di surga, Abdurrahman bin Auf di surga, Abu Ubaidah bin
al-Jarrah di surga.” (HR. at-Tirmidzi, dishahihkan oleh Syaikh Albani).
2. Dicintai Allah dan Rasul-Nya
Pada Perang Khaibar, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam hendak memberi bendera perang kepada salah seorang sahabatnya. Diriwayatkan dari Sahl bin Sa’adi, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Demi
Allah, akan aku serahkan bendera ini esok hari kepada orang yang
mencintai Allah dan Rasul-Nya dan dia dicintai Allah dan Rasul-Nya.
Semoga Allah memberikan kemenangan melalui dirinya.” Maka semalam suntuk
orang-orang (para sahabat) membicarakan tentang siapakah di antara
mereka yang akan diberikan bendera tersebut. Keesokan harinya, para
sahabat mendatangi Rasulullah, lalu beliau bersabda, “Dimanakah Ali bin
Abi Thalib?” Dijawab, “Kedua matanya sedang sakit.” Rasulullah
memerintahkan, “Panggil dan bawa dia kemari.” Dibawalah Ali ke hadapan
Rasulullah, lalu beliau meludahi kedua matanya yang sakit seraya berdoa
untuknya. Seketika Ali sembuh total seolah-olah tidak tertimpa sakit
sebelumnya. Kemudian Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam menyerahkan
bendera kepadanya. Lalu Ali berkata, “Wahai Rasulullah, aku memerangi
mereka sampai mereka menjadi seperti kita.” Rasululah bersabda, “Majulah
dengan tenang, sampai engkau tiba di tempat mereka. Kemudian ajaklah
mereka kepada Islam dan sampaikanlah hak-hak Allah yang wajib mereka
tunaikan. Demi Allah, sekiranya Allah memberi petunjuk kepada seseorang
melalui dirimu, sungguh itu lebih berharga bagimu daripada memiliki
onta-onta merah.” (HR. Muslim).
3. Seperti Kedudukan Harun Di Sisi Musa
Ibrahim bin Saad bin Abi Waqqash meriwayatkan dari ayahnya, dari Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, beliau bersabda kepada Ali, “Apakah engkau tidak ridha kedudukanmu di sisiku seperti kedudukan Harun di sisi Musa.” (Muttafaq ‘alaihi).
Ali berkata, “Wahai Rasulullah, orang-orang
munafik mengatakan bahwa engkau menugaskan aku karena engkau memandang
aku berat untuk berangkat jihad dan kemudian memberikan keringanan”. Beliau shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda, “Mereka
telah berdusta! Kembalilah, aku menugaskanmu untuk mengurus keluargaku
dan keluargamu. ‘Tidakkah engkau rela mendapatkan kedudukan di sisiku
seperti kedudukan Harun di sisi Musa, hanya saja tidak ada nabi
setelahku?”. Maka Ali pun akhirnya kembali ke Madinah (Taariikhul-Islaam, 1: 232).
4. Ayah Dari Pemimpin Pemuda Surga
Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu adalah ayah dari dua orang cucu kesayangan Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam, yakni Hasan dan Husein. Kedua cucu beliau ini adalah pemimpin para pemuda di surga. Rasulullah bersabda, “al-Hasan dan al-Husain adalah pemimpin pemuda ahli Surga.” (HR. at-Tirmidzi, shahih)
Nasehat Ali bin Abi Thalib radlhiallaahu ’anhu
Ali bin Abi Thalib radhiallahu ‘anhu berkata, “Seandainya
agama dengan logika, maka tentu bagian bawah khuf (sepatu) lebih pantas
untuk diusap daripada atasnya. Sungguh aku pernah melihat Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wa sallam mengusap bagian atas khufnya (sepatunya).”
(HR. Abu Daud, dishahihkan oleh Syaikh Al Albani). Ali bin Abi Thalib
memberikan nasihat kepada kita bahwa agama Islam tidak dipahami hanya
dengan logika atau akal semata. Akan tetapi sikap seorang muslim adalah
tunduk dan patuh terhadap seluruh syari’at Islam, baik berasal dari Al
Qur’an maupun Hadits shahihah. Sebagaimana firman Allah Ta’ala (artinya) “Sesungguhnya
jawaban orang-orang mukmin, bila mereka dipanggil kepada Allah dan
rasul-Nya agar rasul menghukum (mengadili) di antara mereka ialah
ucapan. “Kami mendengar, dan kami patuh.” Dan mereka itulah orang-orang
yang beruntung.” (QS. An Nur : 51).
Ali radlhiallaahu ’anhu dan Dakwah Kepada Allah
Al Bara’ berkata, Rasulullah
shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus kami bersama Khalid bin Walid ke
Yaman. Kemudian Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam mengutus Ali untuk
mengganti kepemimpinanya. Beliau berkata kepada Ali; ‘Suruhlah tentara
Khalid untuk ikut bersama kamu ke Yaman, bagi siapa saja yang mau, dan
siapa yang ingin pulang, silahkan!’ Dan aku termasuk orang yang ikut
bersama Ali. Al Bara berkata; ‘Lalu aku mendapatkan ghanimah yang begitu
banyak.’ (HR. Bukhari). Dalam riwayat Baihaqi terdapat tambahan: Al Bara’ berkata,
“Aku termasuk orang yang menyertai Ali. Ketika kami mendekati mereka,
mereka keluar menemui kami. Kemudian Ali maju dan dia shalat mengimami
kami. Kemudian ia membariskan kami dalam satu shaff. Ali maju kedepan.
Dia membacakan surat Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam kepada
mereka, maka suku Hamadan masuk Islam seluruhnya. Ali mengabarkan
keislaman mereka kepada Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam. Ketika
Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam membaca surat Ali beliau langsung
bersujud lalu mengangkat kepalanya dan berkata, “Semoga keselamatan atas
Hamadan. Semoga keselamatan atas Hamadan”. (Ashhaburrasul, 209).
Kisah tersebut menunjukkan semangat dakwah Ali bin Abi Thalib yang
sangat besar serta kepercayaan Rasulullah yang besar terhadap Ali.
Ali Memerangi Khawarij
Ketika Khawarij memberontak kepada Ali, jumlah mereka
saat itu sekitar delapan ribu dari kalangan para ahli Qur’an (gemar
membaca dan menghafalnya). Mereka bermarkas di Harura. Ali radlhiallaahu ’anhu mengutus Ibnu Abbas radlhiallaahu ’anhu
untuk berdialog dengan mereka dan sekitar empat ribu orang dari mereka
kembali ke jalan yang benar. Kemudian orang-orang Khawarij yang tidak
mau bertaubat, diperangi oleh Ali bin Abi Thalib radlhiallaahu ’anhu di Nahrawan. (Terjemah Al Bidayah Wan Nihayah, 679-680). Mengenai orang-orang khawarij ini Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda: “Akan
keluar pada akhir zaman, suatu kaum, umurnya masih muda, rusak akalnya,
mereka bertutur dengan manis. Mereka membaca al-Qur’an, namun tidak
melebihi kerongkongannya. Mereka terlepas dari agama bagai terlepasnya
anak panah dari busurnya. Apabila kalian menemuinya, bunuhlah mereka,
karena terdapat ganjaran bagi mereka yang membunuh kaum tersebut.” (HR. Bukhari dan Muslim).
Wafatnya
Ali bin Abi Thalib radlhiallaahu ’anhu
terbunuh pada tahun 17 Ramadhan 40 H. Beliau dibunuh oleh seorang
khawarij yang bernama Ibnu Muljam. Jenzah beliau dimakamkan di Darul
Imarah di Kufah karena kekhawatiran kaum khawarij akan membongkar makam
beliau. (Terjemah Al Bidayah Wan Nihayah, 433)
***
https://muslim.or.id/
Penulis : Ikhsan Nur Rahman (Alumni Ma’had Al ‘Ilmi Yogyakarta)
Muroja’ah : Ust. Afifi Abdul Wadud, BIS
Title : Mari Mengenal Ali Bin Abi Thalib radliyallahu’anhu
Description : Kaum muslimin yang semoga senantiasa dirahmati Allah Ta’ala , para sahabat Nabi merupakan generasi terbaik dari umat ini. Sebagaimana ya...
Description : Kaum muslimin yang semoga senantiasa dirahmati Allah Ta’ala , para sahabat Nabi merupakan generasi terbaik dari umat ini. Sebagaimana ya...
0 Response to "Mari Mengenal Ali Bin Abi Thalib radliyallahu’anhu"
Posting Komentar